cangkir di bingkai jendela
cangkir itu terisi setengah
menerawang di bingkai jendela
memelas pada langit jingga
letih, pedih, tawar, hampa
cangkir itu terisi setengah
sendiri semalam di bingkai jendela
tengadah tanpa lelah
berharap tadah hujan kejora
mencemburu di bingkai jendela
"puan halimun di kaki langit,
maukah mengembun dalam wadahku?"
cangkir itu terisi setengah
tipis berdebu di bingkai jendela
masih ada, masih di sana
walau sepi memuai retaki tubuhnya
cangkir itu terisi setengah
tuannya datang ke bingkai jendela
sentuhkan telapak tangannya
biarkan cangkir sandarkan bahunya
cangkir itu terisi setengah
masih setengah
tetap setengah
masih berharap penuhkah ia?
mungkin
yang jelas dia sekarang sibuk larutkan gula
kasmaran di bingkai jendela
1 Comments:
nggak kok, lagian what i write not necessarily what i'm experiencing. btw, nggak lagi ujan kok belakangan ini, walopun tadi sempet hujan gede tiba-tiba. bentar lagi mo pulangkah? have a nice homecoming ya... saya harap saya bisa kasmaran dengan buku...
9:47 PM
Post a Comment
<< Home