bilik BINTANG, yang sedang dan akan terus kejar kejora, terangi semesta
bilik BINTANG, tempat bermimpi, berkeluh, bercermin, bercerita
bilik BINTANG, untuk DUNIA...


Saturday, September 25, 2004

i do belong to the past


Satu kalimat yang muncul di musical "Little Shop of Horrors", yang bentar lagi bakal dipentasin teater HEKI, kira-kira begini terjemahannya. "Nggak ada orang di dunia ini yang nggak punya masa lalu." Bukan kalimat yang baru. Kalimat yang biasa banget. STD abis. Tapi, tetep nggak bisa sebel ama kalimat itu. Liat aja profile friendster gue (yeah...yeah...gue nggak bisa menentang arus. Gagal apatis sama friendster! Padahal dah berusaha keras untuk 'menolak' sebelumnya). I belong to the past.

Bicara tentang masa lalu.... nggak bakal abis buat dibahas for sure. Gue udah hampir hidup di dunia ini selama 21 tahun and I am sure, it would take more than 21 years to make talk about my past, secara aku cinta hiperbola. Tapi gue sama sekali nggak berkeberatan buat melihat kembali apa yang terjadi di liburan musim panas tahun ini yang bakal segera berakhir minggu depan... (huwa.. nggak percaya! 2 bulan cepet banget!).

Isogashii Juli

Ujian? GAK PENTENG! Tapi, demi mendapat biaya untuk menjalani kehidupan semi-hedonis di negeri sakura ini, aku pun harus berjuang, walaupun ala kadarnya, mennghadapi semua rintangan. Yah, sepertinya semua bisa dilewati tanpa ada masalah yang sangat berarti, walaupun juga nggak bisa membuat diri untuk mengharapkan transkip nilai yang brilian. Yeah, sometimes you have to sacrifice one thing to achieve another. Ehm... anyway, what do I achieve here? Mmm... merintis jalan setapak menuju dunia selebritas (red. buat Dita, konon bentuk bakunya selebritis ya selebritas ini loh!) mungkin? Entahlah, tapi yang pasti, jadi stringer buat MTV Trax bener-bener memberiku kesibukan dan sedikit ketenaran. Jadi selama musim ujian itu, aku juga harus ngurusin tetek bengek untuk peliputan Fuji Rock Festival dan Summer Sonic. Ya, kali ini karena pihak Jakarta susah buat dapet kontek ama penyelenggara dan I was kinda in the mood of taking some challenges, aku yang ngurus sendiri semuanya. Dapet semua sih, walaupun sempet ketar-ketir pas Tami-san bilang kalo dia nggak bisa nemenin pergi bareng ke Fuji Rock, yang berarti kehilangan jaminan tranportasi dan akomodasi. Tanggal 28, ujian terakhir kelar. Malemnya latihan sekaligus ngambil rekaman dominoplan buat audisi summer live. But, it wasn't our night! Tanggal 29 malem, aku berangkat ke Niigata buat Fuji Rock Festival, naik bis dari Shinjuku.

Begitulah. Tanggal 29 sampe 1, I was a part of the biggest music festival in Asia. Damn sure it was an unforgettable experience. Capek bener emang, tapi every single drop of sweat yang keluar dari tubuh ini bener-bener worth it. LIputannya bisa dibaca di Trax edisi Oktober. Hehehe...

Wanderlust August

Tiba di Shinjuku oh Shinjuku jam 4 pagi. Sampe rumah langsung ngerjain Laporan Praktikum Kimia Organik yang masih nyisa satu bab. Untung udah dicicil selama musim ujian dan sebelum berangkat ke Fuji Rock. Dan, makasih banget buat senior-senior yang begitu baik hatinya menyambungkan ilmu kepadakuw. Hehehehe.... Abis itu, sepertinya banyak deh yang harus dikerjain. Kerasa lumayan sibuk kok. Kayak ngurusin perpanjangan visa, latihan dan rekaman STS, bikin rencana buat jalan-jalan di Indonesia. Tapi kembali, di akhir pekan pertama bulan ini, aku harus pergi bertugas, kali ini untuk meliput Summer Sonic! Huwaaa....lagi-lagi aku harus bersyukur bisa mendapat privilege karena working under MTV. Bisa ngeliat living legends di industri musik di dua hari berturut-turut? How can you ask for more! Yang pasti penampilan Green Day di Summer Sonic 2004 kemaren bener2 membakar dirikuw. Beberapa kali dibuat merinding malahan.

Sehari istirahat di Tokyo, yang kemudian aku isi dengan latihan baca skenario bareng Crystal Team lalu begadang malam hari karena harus nulis report buat fuji rock. Besoknya aku tinggalkan Tokyo lagi, sekarang menuju heaven on earth, Okinawa. Berangkat tanggal 10 pagi, nyampe di sana, dijemput Genta di stasiun monorel Shuri, ke rumahnya, makan siang, langsung cabut lagi. Hari pertama ke Shuri Castle, terus jalan-jalan di daerah yang jadi tempat shooting drama "Chura San". Sorenya pergi ngeliat matahari terbenam di sunset beach, tapi sayangnya saat itu Okinawa lagi kedatengan Typhoon, jadinya langit nggak begitu bersih. Malemnya, Genta accidentally nabrakin mobil ke tiang listrik. Yeah, what a start! Besoknya kita jalan-jalan ke Chura Umi Suizokukan, Sea Worldnya Okinawa, yang masuk punya aquarium yang apanya gitu nomor satu di dunia. Abis itu jalan-jalan ke salah satu tempat peninggalan sejarah yang juga berbentuk castle, tapi kali ini dari batu. We did some stupid things, took some stupid pictures and a definitely laughable video. Malem, aku beranikan diri buat makan Burger Pare ples Pare Goreng Tepung ples Jus Pare and I swore that you should, na.. oughta think twice before drinking that juice! Forget all the good-for-your-health-what-so-ever tag lines which come with it! The following day, we went to the biggest market in Naha, bought some stuffs, and ate them! And I finally ate that expensive prick, LOBSTER, for the first time in my life. Abis itu, we left Naha to reach Miyako Island. Kita ke sananya naek ferry and it took around 10 hours to get there. Ditambah, saat itu typhoon masih meninggalkan efeknya, jadinya selama perjalanan kapal bergoyang dengan hebat! Yah, tapi bisa naek kapal itu aja udah syukur banget, karena sebelumnya kita sempet hopeless gitu, abis jadwal keberangkatan diundur mulu. Itu aja kita naiknya, setelah diundur 2 kali.

Besok paginya, nyampe di tempat Pakde-nya Genta dan langsung hari itu kita berenang. Yieyyy... yieyyy... dan sekali lagi I underwent another first-in-my-lifetime-experience. Ngeliat laut yang begitu indahnya. Speechless. Hari pertama berenang di Kurima, besoknya di Ikema, besoknya lagi ditambah snorkelling di Irabu. Hell yeah, so fun, so tanned. Naaa...burned is likely more appropiate. We were like soooo red and it damn hurt. Malam hari kedua, lagi-lagi aku makan lobster tapi kali ini gratis. Abis makan, dianter sepupu Genta, went to shoot some stars. Again, I was speechless. That night's sky is surely one of the most beautiful sky I've ever seen. I just lie down on the road, let myself embraced by the cool island breeze, let my eyes reflecting starlight which gracely solely illuminating us, and shot some stars. Piuhhh...Tapi besok malem, on the deck of the ferry which brought us back to the main island, nggak mau ngelewatin langit sempurna penuh bintang (I even could see the milky way, vividly!) aku belajar rasi bintang ama Genta who perpetually makes me envious with his knowing-a-lot-being. The next day, we got to the mainland, dan langsung cabut ke Tokyo. It was the 16th day of August. Took a day rest, went to liqo at the night of 17, dan kemudian berangkat pulang ke kampung tercinta, Indonesia, tanggal 19.

Still have plenty to tell ya.. Tunggu ya...