bilik BINTANG, yang sedang dan akan terus kejar kejora, terangi semesta
bilik BINTANG, tempat bermimpi, berkeluh, bercermin, bercerita
bilik BINTANG, untuk DUNIA...


Sunday, July 31, 2005

nessun dorma

tak seorang pun kan tidur malam ini
tak juga engkau, putri.
di kamar dinginmu
kau tatap bintang
yang bergeming karena cinta
karena asa

tetapi, rahasiaku terus beku
tak seorang pun tahu namaku
kan kubisikkan di bibirmu
saat hadir cahaya, nanti
kecupku larutkan sunyi
dan kau milikku

tak seorang pun tahu namanya
kita akan mati esok hari

oh malam, lenyaplah!
dan bintang, sembunyilah!
bila langit menjingga,
aku digdaya.


terjemahan literal, dengan sedikit interpretasi pribadi (baca: egois), aria terkenal dari Turandot, opera Puccini. tentu tidak langsung dari bahasa aslinya, andai aku bisa.

tiba-tiba saja saat mendengar aria ini malam tadi. jadi kangen. pertama kali dengar 7-8 tahun lalu, kalau tidak salah, saat aretha franklin menggantikan luciano pavarotti yang seharusnya tampil malam itu. langsung jatuh cinta, karena melodinya yang indah. sayangnya baru malam tadi, aku sadar kalau tidak hanya melodinya yang indah. kata-katanya pun indah.

tatap bintang, yang bergeming karena cinta, karena asa...

(kinda like my translation)

Saturday, July 23, 2005

cangkir di bingkai jendela

cangkir itu terisi setengah
menerawang di bingkai jendela
memelas pada langit jingga
letih, pedih, tawar, hampa

cangkir itu terisi setengah
sendiri semalam di bingkai jendela
tengadah tanpa lelah
berharap tadah hujan kejora

cangkir itu terisi setengah
mencemburu di bingkai jendela
"puan halimun di kaki langit,
maukah mengembun dalam wadahku?"

cangkir itu terisi setengah
tipis berdebu di bingkai jendela
masih ada, masih di sana
walau sepi memuai retaki tubuhnya

cangkir itu terisi setengah
tuannya datang ke bingkai jendela
sentuhkan telapak tangannya
biarkan cangkir sandarkan bahunya

cangkir itu terisi setengah
masih setengah
tetap setengah
masih berharap penuhkah ia?
mungkin
yang jelas dia sekarang sibuk larutkan gula
kasmaran di bingkai jendela

Friday, July 22, 2005

detour

i don't usually do this kinda thing.
as a matter of fact, i don't really like this kinda thing.
but now, i just can't help myself not doing this kinda thing.

turn down the lights, turn down the bed
turn down these voices inside my head
lay down with me, tell me no lies
just hold me close, don't patronize
don't patronize me

'cause i can't make you love me, if you don't
you can't make your heart feel something it won't
here in the dark in these final hours
i will lay down my heart and i'll feel the power
but you won't, no you won't
and i can't make you love me, if you don't...

i`'ll close my eyes and then i won't see
the love you do not feel, when you're holding me
morning will come, and i'll do what's right
just give me till then, to give up this fight
and I will give up this fight

and I can't make you love me, if you don't
you can't make your heart feel something it won't
here in the darj in these final hours
i will lay down my heart and i'll feel the power
but you won't , no you won't
and i can't make you love me, if you don't...

i can't get this song out of mind for the last couple of days
it strokes me gently and hits me badly in the same time.
and here i am, so torn apart yet comfortly embraced.
dying slowly, holding on persistently....

Wednesday, July 20, 2005

teruntuk telingamu

bilang sama Tuhanmu,
aku suka sama makhlukNya.

[tunggu]

bilang sama temanmu,
aku suka sama temannya.

[tunggu]

bilang sama...
sini. ku bisiki siapa.

[tunggu]

aku suka kamu.

innamal a'malu bin niyaah

kalau niat itu ada
dia hanya istana pasir
yang segera sirna disapu samudera

kalau niat itu ada
dia hanya bisik bocah
di tengah bising kota

kalau niat itu ada
dia hanya venus nakal
yang keliaran di angkasa dhuha

kalau niat itu ada
dia pasti benci aku
tak pernah sudi datang mencumbu