bilik BINTANG, yang sedang dan akan terus kejar kejora, terangi semesta
bilik BINTANG, tempat bermimpi, berkeluh, bercermin, bercerita
bilik BINTANG, untuk DUNIA...


Sunday, June 20, 2004

lower case

i used to be so fussy about written language, can't hold myself from insulting others' stupid mistakes when writing something. emang nggak sempurna, tapi berkat bimbingan pak awi waktu smp, gue jadi anak yang risih kalo ama orang yang nggak bisa ngebedain cara nulis "di" sebagai preposisi atau sebagai imbuhan. atau yang nggak pernah ngasih spasi abis titik dan koma. satu lagi, bete kalo baca kata yang huruf vokalnya dihilangkan, buat menghemat space pas nulis sms. tapi itu dulu. seperti kata orang-orang, semua berubah, termasuk gue. nggak drastis-drastis amat sih, buktinya gue masih sebel ama tiga hal yang gue tulis di atas, tapi sekarang gue punya kecenderungan buat nulis nggak pake huruf kapital. nggak tau kenapa, gue jadi nggak suka pake kapital. sangat anti dengan "capital violence". jadi rada bete kalo ngeliat tulisan yang penuh huruf kapital, padahal it's not necessarily rude. tapi tetep nulis dan ngeliat tulisan dalam huruf kecil menenangkan euy. feel the same? apa kamu termasuk pencinta kapital?

Sunday, June 13, 2004

y amores perros

And love's a bit*h! Baru aja selese nonton film ini dan yang pertama popped up in my mind adalah nyesel nggak nonton di bioskop, karena pasti bakal lebih menyenangkan. Film ini lumayan bagus. Gaya bertuturnya kayak Pulp Fiction gitu. Tapi yang paling berkesan adalah cara ngendingin tiap cerita, yang memberikan sejuta tanda tanya. Berkualitas, karena dengan ini penonton diberi hadiah yang udah jarang ditawarkan film2 komersil kebanyakan, KESEMPATAN UNTUK BERIMAJINASI. Sinematografinya sangat tipikal film Meksiko yang selama ini gue tonton: gelap. Akting aktor dan aktrisnya bolehlah dipuji. Anyway, ada satu tampang rada familiar yang ternyata adalah anak yang juga maen di Y Tu Mama Tambien, Gael Garcia Bernal. And after brwosing the internet, I found out that he played in this movie prior to the Y Tu Mama Tambien. oh ya, ada satu adegan yang sangat gue suka, saat Octavio (Bernal) dan Susana dishoot up close to the camera dan mereka ngeliatin kamera dengan ekspresi yang sulit buat digambarin, dalem. I love it! Over all, a worth watching flick.

(abis ini harus nonton BEFORE NIGHT FALLS, buat presentasi rabu depan)

Saturday, June 12, 2004

an antidote, out of the blue...

The sky was going darker and darker when I walked from the station to my dorm, and so was my face. Sleepy. Anyway, behind me, there was a little boy skipping gayly. This semi-hyperactive boy was talking to himself. And out of the blue, he started to greet everyone on the street, including me. KONNICHIWA. I did feel somewhat awkward soon after I heard his greeting, but fortunately I was able to smile, turn my face to him and then reply his greeting.

Thanks little dude! It felt so good!