bilik BINTANG, yang sedang dan akan terus kejar kejora, terangi semesta
bilik BINTANG, tempat bermimpi, berkeluh, bercermin, bercerita
bilik BINTANG, untuk DUNIA...


Sunday, December 18, 2005

mimpi

beberapa hari yang lalu, satu sahabat tersayang cerita tentang mimpinya pada saya. katanya dia mimpi, dia ditelepon ibu saya untuk membantu persiapan pernikahan kakak saya (saya anak pertama, by the way), dan perhelatan itu diakhiri oleh saya yang mencium dia. sebuah kehormatan bagi saya untuk dimimpikan seperti itu, tapi dia lanjutkan kalau mimpi itu tidak berhenti di sana. beberapa hari sesudahnya, dia ditelepon oleh seniornya (yang tentunya tidak kenal saya, dan sebaliknya), memberikan kabar kalau saya sakit keras. dia terbangun dan mimpi itu berakhir.

saya bilang padanya kalau saya di sini sehat-sehat saja, jadi tidak perlu khawatir. kita tinggalkan mimpi buruk itu dan akhirnya membahas cara selebritis indonesia berbusana, yang mungkin dalam satu arti, sebuah mimpi buruk yang lain.

sebenarnya, mimpi dia memberikan sedikit guncangan buat saya. lebih tepatnya, sentilan buat mengingat kematian, untuk menghargai kesehatan. apalagi belakangan ini banyak berita duka yang menghampiri. ibu dari teman saya, bapak dari teman SMA saya, mbah yang menjadi wali pernikahan ayah ibu saya meninggal hampir beruntutan. semoga, kita semua tidak lupa kalau kita akan mati, kapan saja, di mana saja, bagaimana saja, dan semoga kita sudah siap menghadapinya saat itu. amin.

saya tidak ingin berbicara lanjut tentang kematian (karena saya belum siap dan jujur, jiper jadinya). saya ingin berbicara tentang mimpi, aktivitas (kalau boleh disebut) yang keberadaannya sangat lumrah, tidak aneh, dan sangat manusiawi (walaupun mungkin mimpi bukan hanya milik manusia, karena waktu kecil bapak saya cerita kalau kambing-kambing yang menunggu giliran untuk disembelih di hari raya kurban juga bermimpi akan disembelih malam sebelumnya). tapi apa sih sebenernya mimpi itu?

mimpi itu adalah bunga tidur. hah? artinya apa? metafora yang saya sering dengar waktu kecil ini tidak memberikan definisi mimpi sama sekali. lalu saya coba-coba ingat dan cari apa yang sains katakan tentang mimpi. freud bilang kalo mimpi itu adalah respon yang diberikan oleh mental kita terhadap rangsangan yang kita terima selama tidur. sedikit berbalik ke hulu pembicaraan, menurut freud, saat kita lelah memberikan respon dan reaksi selama kita terbangun, di saat itulah kita akan (membutuhkan) tidur. tapi, kita tidak bisa memutuskan hubungan sama sekali dengan segala rangsangan, bahkan selama kita tidur. kalau kita bisa putus hubungan dengan absolut, mungkin kita tidak akan terbangun. rangsangan akan terus datang menggoda kita selama tidur, membungakan mimpi dan membangunkan diri. lalu, freud bilang kalo penampakan (manifestasi) yang hadir dalam mimpi itu kurang lebih adalah simbol-simbol seksual. menarik. dia bilang angka tiga, benda-benda yang runcing, senjata adalah simbol dari phallus, benda yang berlobang, beruang adalah simbol dari alat kelamin wanita. bermain adalah simbol dari masturbasi dan kehilangan gigi adalah simbol dari castration (coba cari artinya) sebagai hukuman dari masturbasi. no kidding, freud? entah freud adalah jenius atau hanya seoarang kakek yang ngeres, tidak ada yang tahu. satu yang jelas, dia telah berusaha keras menafsirkan mimpi, teka-teki abadi.

lalu, ada juga yang bilang kalo mimpi itu adalah kegiatan yang dilakukan otak untuk mengolah data-data yang masuk. saya baru bisa sedikit percaya pada teori yang ini, setelah saya teman saya dan eksperimen yang dilakukannya keluar di mimpi saya beberapa hari yang lalu. malam itu, sebelum pulang dari lab, saya sempat berdisikusi dengan teman saya tentang eksperimennya. walaupun akhirnya, eksperimen yang keluar di mimpi saya lebih dekat ke bentuk parodi dari eksperimen aslinya, mimpi itu buat saya mau tidak mau percaya (sedikit) dengan teori di atas. tapi, ada satu yang saya tidak suka dari teori ini, yaitu tidak memberi ruang bagi tafsir mimpi dan premonisi.

ada penjelasan yang lain tentang mimpi? ada, pasti. banyak, mungkin. tapi maafkan saya, saya malas mencari lebih lanjut. sebenernya selain malas, ada sedikit keraguan kalau akan ada sebuah teori yang akan membuat saya mengangguk dalam saat membacanya. saya memilih untuk membiarkan mimpi dan artinya menjadi misteri. kalaupun berusaha menafsirkannya, mungkin saya akan berlari ke mitos-mitos jawa yang dialirkan dari bapak ibu kepada saya dari kecil. kenapa? simpel, karena eksotis.

saya mungkin tidak akan menangis seperti saat cerita kepada guru agama saya waktu kelas 2 SMP, setelah malam sebelumnya bermimpi kehilangan gigi (fyi freud, i don't think i masturbated at that time yet), tapi saya akan teringat untuk mendoakan kesehatan ayah ibu dan keluarga, yang sering terlupa. saya mungkin akan melanjutkan mitos pada orang yang bermimpi dikejar ular dengan mengatakan mungkin akan segera kawin. saya mungkin akan meredakan sedikit kaget pada mereka yang bermimpi ada keluarganya yang meninggal, dengan mengatakan bahwa akan ada rezeki besar yang datang. bukan karena saya percaya, tapi karena saya suka mitos. sekali lagi, karena eksotis.

jadi kira-kira arti dari mimpi sahabat saya itu apa ya? kalau mimpi itu dianalogikan dengan mimpi kematian, berarti menurut tafsir mimpi jawa, saya (atau sahabat saya) akan mendapat rezeki. dan saya percaya itu? hmm... pertanyaan yang sulit. tapi yang pasti, kalau hasilnya buat saya lebih optimis dalam hidup sehari-hari, saya kira tidak ada masalah untuk percaya.

saya yakin tulisan di atas tidak tuntas menjawab segala tanya tentang mimpi. tapi mudah-mudahan bisa membuat kita untuk tidak takut bermimpi. lagian, seperti yang dikatakan dalam sebuah pepatah jepang, ketidaktahuan adalah berkah. anyway, selamat bermimpi. selamat mengunjungi labirin misteri.